Langkah kakinya makin cepat, padahal hujan yang sudah seharian turun makin lama makin menghilang meninggalkan jejak basah pada jalanan beraspal sore hari itu.
Bau basah memenuhi indera penciuman, selain bau asap knalpot dari kendaraan yang berlalu lalang begitu saja melintas menjauhinya.
Setidaknya ini lebih baik, ketimbang ia harus menghirup bau bensin yang menyengat setiap harinya ketika matahari terik menemani langkahnya.
Ya, jauh lebih baik. Aroma hujan menenangkan sekaligus membawanya kepada nostalgia...
Kenangan layaknya roll film berputar tanpa hentinya seakan hujanlah layar putih dimana film tersebut memproyeksikan dirinya tanpa diminta.
0 comments:
Post a Comment