Aku ingin bercerita tentang seorang “sahabat” atau yang dulu kukenal sebagai teman terbaikku di masa itu. Disaat semua orang mengalihkan pandangannya dariku, hanya dia yang menengok ke arahku dan memberikanku sebuah pertemanan. Kami tidak melakukan hal yang hebat dan mungkin yang dulu kami lakukan mungkin tak bermanfaat, namun bagiku, sebagai pengusir kesendirian sudah cukup.
Namun, mungkin masa-masa kami telah berlalu begitu lamanya, rasa dan pandangan pun telah berubah. Mungkin bagiku itu semua berarti, tidak baginya. Hanya tersisah kenangan, di ujung jurang perpisahan. Yang kelak mungkin teringat, mungkin juga tidak.

0 comments:
Post a Comment